Kamis, 30 Oktober 2008

Model Pembelajaran

Sebagai bahan bintek KTSP 2008
Pelaksanaan tanggal 30 Oktober 2008
Oleh Nara Sumber :
Nama :HERYADI,S.Pd
NIP :131575757
Pangkat/ Jabatan : Pembina,IV/a Guru mata pelajaran Matematika
Unit Kerja : SMP negeri 4 Prabumulih
Waktu : 60' Penyampaian Bahan/materi
: 60' Simulasi Model Pembelajaran



A. PENGAJARAN LANGSUNG (Direct Instruction / DI)

Pengajaran langsung merupakan suatu model pengajaran yang sebenarnya bersifat “Teacher center. Dalam menerapkan model pengajaran langsung, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Karena dalam pembelajaran peran guru sangat dominan, maka guru dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi siswa.





TABEL 1. SINTAKS MODEL PENGAJARAN LANGSUNG

FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.

Fase 2
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan.

Fase 3
Membimbing pelatihan.

Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
Guru menyampaikan tujuan, informasi latar belakang pengajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.

Guru mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

Guru merencanakan dn memberi bimbingan pelatihan awal.

Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan blik.


Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatin khusus pd penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
















B. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning/CL)

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu proses pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah saut teman dlam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.







TABEL 2. SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

FASE-FASE TINGKAH LAKU GURU
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Fase 2
Menyajikan informasi.


Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.


Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

Fase 5
Evaluasi


Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.


Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.


Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.


Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.










Beberapa Variasi Dalam Model CL

Walaupun prinsip dasar pembelajaran koopertif tidak berubah, namun terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Beberapa variasi dalam model CL tersebut diuraikan seperti berikut ini.


a. Students Teams-Achievement Division (STAD)

STAD merupakan jenis kooperatif yang paling sederhana. Dalam STAD siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 sampai dengan 5 orang yang mempunyai kemampuan berbeda. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian seluruh diberi kuis tentang materi itu .Pada saat pelaksanaan kuis setiap siswa tidak boleh saling membantu. Skor siswa dibandingkan dengan rata rata skor yang lalu dan poin diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau melampaui prestasinya yang lalu. Poin tiap anggota tim dijumlah untuk mendapatkan skor tim, dan tim yang mencapai criteria tertentu dapat dieri penghargaan.

b. Teams-Games-Tournaments (TGT)

TGT atau pertandingan permainan tim, jenis pembelajaran ini berkaitan dengan STAD.dalam TGT siswa memainkan dengn anggota tim yang lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa dari penyampian pelajaran di kelas dan kegiatan kegiatan kelompok. Permainan dimainkan pada meja turnamen, setiap meja di isi oleh wakil wakil kelompok yang berbeda namun memiliki kemampuan setara. Permainan berupa pertanyaan pertanyaan yang ditulis pada kartu kartu yang diberi angka, tiap tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa dari semua tingkat untuk menyumbangkan dengan maksimal bagi skor skor kelompoknya, bila mereka berusaha dengan maksimal. Turnamen ini dapat berperan sebagai reviu materi pelajaran.



c. Jigsaw

Dalam penerapan jigsaw siswa dibagi berkelompok dengan anggota 5 atau 6 orang . materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi beberapa sub bab . Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagian materi yang diberikan. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok kelompok ahli , untuk mendiskusikan sub bab mereka. Setelah itu siswa kembali ke kelompok asal mereka., dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka, tentang sub bab mereka. Satu satunya cara siswa dapat belajar sub bab yang lain dari sub bab yang mereka pelajari adalah dengan mendengarkan secara sungguh sungguh terhadap teman satu kelompok mereka. Setelah selesai pertemuan dan diskusi kelompok asal siswa diberi kuis secara individu tentang materi belajar. Skor kelompok menggunakan prosedur scoring yang sama dengan STAD.

d. Think-Pair-Share (TPS)

Adalah Berpikir berpasangan berbagi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa . Struktur yang dikembangkan ini dimaksudkan sebagai alternatife struktur kelas tradisional. Cara ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil ( 2 sampai 6 orang anggota ) , dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif dari pada individual. TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Misalkan seorang guru baru saja menyelesaikan suatu penyajian singkat atau siswa telah membaca suatu tugas, dan guru menginginkan siswa memikirkan secara lebih mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau dialami. Guru memilih untuk menggunakan TPS sebagai ganti tanya jawab seluruh kelas. Guru perlu menerapkan langkah langkah seperti berikut :
Tahap 1 , Thinkking ( berpikir ) Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, selanjutnya siswa diminta memikirkan jawaban secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2 , Pairing ( berpasangan ) Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama, interaksi pada tahap ini diharakkan dapat berbagi jawaban atau berbagi ide. Biasanya guru memberi waktu 4 atau 5 menit untuk berpasangan.
Tahap 3 , Sharing ( berbagi ) Pada tahap akhir ini guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang mereka bicarakan, Ini dapat dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai seperampat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.

e. Numbered-Head-Together (NHT)

NHT ( Penomoran berpikir bersama ), NHT dirancang untuk mempengaruhi pola interksi siswa dan sebagai alternatife terhadap struktur kelas tradisional. Sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas , guru menggunakan struktur empat langkah sebagai berikut :
Tahap 1 , Penomoran : Guru membagi siswa yang beranggota 3 sapai 5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.
Tahap 2 , Mengajukan pertanyaan, Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa , pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya atau arahan.
Tahap 3 , Berpikir bersama : Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu
, dan meyakinkan anggota dalam kelompoknya mengetahui jawaban itu.
Tahap 4 , Menjawab, Guru memanggil suatu nomor tertentu kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.


















C. Pengajaran Berdasarkan Permasalahan (Problem Based Instruction/PBI)

Secara garis besar PBI terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Peranan guru dalam PBI adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa, serta mendukung belajar siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengundang berbagai pemecahan yang bersaing. Adapun ciri-ciri utama PBI meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, suatu pemusatan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama, serta menghasilkan krya dan peragaan.
TABEL 3. SINTAKS MODEL PBI

FASE-FASE TINGKAH LAKU GURU
Fase 1
Orientasi siswa kepada masalah.



Fase 2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar.

Fase 3
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.


Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.


Fase 5
Menganalisis dan mengevaluasi
Proses pemecahan masalah.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dn proses-proses yang mereka gunakan.

Tidak ada komentar: